
Dalam sebuah kesempatan, seorang murid diajak gurunya berjalan-jalan naik perahu dari pantai ke tengah lautan. Dari awal si murid tak henti-hentinya bertanya kepada sang guru hendak kemana dan mau apa mereka pergi naik perahu. Seberapa pentingkah perjalan ini? ujar si murid bertanya pada sang guru. Beberapa kali ditanya, sang guru tetap diam. Dan akhirnya pada suatu titik beberapa puluh meter dari pinggir pantai, secara tiba-tiba sang guru mendorong muridnya tersebut ke air. Setelah tercebur ke laut, guru tersebut meninggalkan muridnya tadi menggunakan perahu kembali ke pantai.
Sesaat tercebur, simurid sangat panik. Terlebih lagi ia sadar bahwa ia tidak jago berenang, dan saat itu adalah pertama kalinya ia masuk ke air laut. Hanya terdengar suara sayup-sayup gurunya yang teriak, "Fokus, fokus, fokus. Aku tunggu kamu dipinggir pantai". Sesaat itu pula pikiran yang ada diotak simurid bercampur aduk. Kesal pada gurunya, panik karena kaget, lelah mengatur nafas, takut tenggelam, capek karena harus terus mengapung, ngeri akan adanya binatang laut, dan pikiran-pikiran lain.
Setelah sekitar 20 menit kemudian, sang murid Alhamdulillah sampai juga di pantai tempat gurunya berada. Setelah beberapa menit istirahat, sang guru bertanya pada muridnya, Apa yang kamu pikirkan sesaat aku mendorongmu dari perahu dan engkau tercebur? Pada mulanya aku memikirkan banyak hal, jawab sang murid. Tetapi setelah beberapa detik kemudian aku hanya berpikir & berusaha agar aku tetap mengapung dan bisa berenang ketepian.
Begitu pula dalam kehidupanmu, ujar sang guru. Jika kamu memiliki intensitas seperti itu dalam kehidupan, maka kamu akan fokus membuat komitmen atas hal terpenting dalam hidupmu.
Kisah tadi semakin menguatkanku atas pesan salah satu mentor bisnisku, bahwa kita disarankan untuk fokus dalam membangun bisnis. Cukup kerjakan satu usaha saja, hingga benar-benar usaha itu besar/kuat. Atau, cukup kerjakan proyek/order yang hanya sesuai core bisnis kita saja, hingga kita benar-benar dipandang menjadi ahli pada bidang tersebut.
Pesan mentor bisnisku tersebut terucap karena ia prihatin banyak pelaku usaha (khususnya pengusaha UKM & pebisnis pemula) yang bisnisnya tidak maju atau jalan ditempat, bahkan terancam bangkrut. Ya, karena mereka banyak yang tergoda ikut-ikutan bisnis "tetangga" yang katanya "rumput tetangga lebih hijau". Padahal usaha yang sedang dijalani sebelumnya nya masih tahap merangkak. Selain itu banyak pula, pelaku usaha yang menerima orderan / proyek yang sebenarnya bukan bidangnya. Ya semata-mata demi mendapat profit atau margin dari orderan/proyek tersebut. Padahal hal tersebut tak akan membuat ia besar dan menjadi ahli dalam bidang bisnis tersebut. Ya, semua itulah termasuk yang dikatakan tidak fokus.
Upsss, sudahkah kita fokus dalam membangun & menjalankan bisnis kita?
*Yusuf Erlangga
0 komentar:
Posting Komentar