Senin, 14 Mei 2012

Belajar Komunikasi dari Abang Ketoprak


Siang ini saat makan ketoprak dipinggir jalan, saya mendapat pelajaran yang berharga dari sang abang penjual ketropak tersebut. Bukan karena rasa ketoprak yang super enak, ataupun bukannya juga porsinya yang wahh banyaknya. Tidak dari produk yang dijual abang itu yang membuatku terngiang-ngiang hingga kini. Tapi, justru saat proses produksinyalah yang membuatku menjadi terbayang-bayang.

Wowww, proses pembuatannya ada apa ya yang menarik? Apa ada bahan baku yang gak biasa? Atau ada alat masaknya yang unik? Atau cara memasaknya yang aneh? Atau apa yahhh? Sebenernya sihh biasa aja. Yang menarik perhatianku adalah si abang penjual ketoprak tersebut tidak bisa diam mulutnya alias selalu mengoceh mengobrol. Bukan sesuatu yang negatiff sihhh. Tapi itu justru menunjukan bahwa ia sangat akrab dengan para pelanggannya.

Ada aja yang dibicarakan kepadaku maupun pelanggan-pelanggan lainnya. Dan mengobrolnya itu bukan kepada saat para pelanggannya sedang makan. Wahhh, kalo lagi enak-enak makan diajak ngobrol malah mengganggu tuhhh. Ia mengobrol dengan para pelangganya yang sedang menunggu masakan ketopraknya jadi. Ya, semua disapanya dengan ramah dan hangat.

Mulai menawarkan tempat duduk kepada pelanggannya yang baru datang. Sekedar menanyakan apa kabar dan darimana berasal. Bahkan sampai membicarakan hal-hal yang sedang ramai dibicarakan masyarakat. Seperti tadi iapun membicarakan tentang kejadian pesawat Sukoi yang jatuh di Gunung Salak baru-baru ini terjadi. Selalin membicarakan tema yang serius, tak jarang iapun mengeluarkan banyolan-banyolan ringan yang menghibur. Tak hanya menghibur orang yang sedang diajak bicara, akupun yang sedang makan namun mendengar merasa terhibur dengan banyolan-banyolannya.

Wowww, seorang pedagang ketoprak yang hanya bermodalkan sebuah gerobak dan beberapa kursi dipinggir jalan aja mempraktekan ilmu komunikasi dalam melayani pelanggannya. Hufhhh, jadi malu nihhh. Saya yang juga mempunyai usaha apakah juga bisa sehebat beliau dalam berkomunikasi dengan para pelangganku. Aghhh, bisnisku kan jarang bertemu langsung dengan pelanggan langsung. Hahaa, alesan aja nihh... ;) Maklum, ecokiddy sebagai produsen cloth diapers yang tidak menjual secara eceran ini memang sangat jarang sekali bertemu langsung dengan pembeli. Ya, para reseller produk kami kebanyakan bertransaksi secara online. Order via email atau sms, atau bbm, lalu transfer biaya, dan dilanjutkan pengiriman barang via paket.

Waduhhh, ternyata walau jarang berinteraksi secara langsung dengan pelanggan bukan berarti tak bisa akrab berkomunikasi dengan mereka lhoo. Bagaimana dengan anda dalam menjalankan bisnis anda masing-masing? Apakah dapat melakukan komunikasi seperti abang penjual ketoprak tadi? Semoga kita semua bisa yahhh. ^_^
Terima kasih atas inspirasinya ya abang ketoprak yang maaf gak sempat nanya siapa nama anda!!!

*Yusuf Erlangga

0 komentar:

Posting Komentar

Photobucket
 

Followers

Wirausaha Keluarga Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template