Sabtu, 06 Februari 2010

Presepsi Keliru tentang Usaha Rumah Makan


Alhamdulillah, awal Febuari 2010 ini berkesempatan menyibukan diri ngurusin salah satu usaha keluarga kami, yaitu Warung Soto Pak Sholeh. Bertepatan lewatnya trisemester pertama di tahun kedua, kami harus pindahan warung lagi, maklum kios masih sewa sihh jadi harus siap pindah-pindah dehh... Baru berjalan setahun lebih, ternyata makin terasa nihh kalo usaha itu ternyata berat juga yahh tak terkecuali usaha di bidang warung makan seperti kami.

Sedang sibuk-sibuknya memutar otak tuk mempertahankan & memajukan usaha ini, saya dapat inspirasi semangat dari pak Wahyu Saidi dlm sebuah catatan di account Facebooknya. Kebetulan catatan tersebut ia kutip dari buku yang berjudul "Kiat Sukses Mengelola dan Mengembangkan Bisnis Restoran" yg ia tulis sendiri. Tau Wahyu Saidi khan? Itu tuhhh, ownernya Bakmi Langgara & Bakmi Tebet, serta beberapa restoran lainnya yang aktif juga ngisi seminar2 & pelatihan tentang entrepreneur.

Nah ini dia nihh, kutipan dari tulisan tersebut. Bagi saya sihh berguna banget, semoga bermanfaat juga tuk yang lainnya ya... Iya kan pak Wahyu?

“Ketika saya pensiun saya akan hidup dengan santai, sambil berbisnis restoran. Saya kan punya kemampuan membuat nasi goreng yang nikmat. Banyak teman memuji saya”.
Ini adalah ungkapan yang sangat keliru! Bisnis restoran bukan bisnis santai, bukan bisnis buat para pensiunan. Bisnis restoran membutuhkan curahan tenaga, pikiran dan waktu yang penuh. Pensiunan yang mau santai, jangan harap bisa mendapatkannya dengan berbisnis restoran. Mungkin bagi pensiunan yang masih punya kekuatan dan semangat tinggi, bisa melakukannya.

Memang banyak orang menganggap bisnis restoran sebagai bisnis yang gampang. Bahkan dikira lebih gampang dibanding membuka tempat cuci motor. Anggapan keliru yang menghasilkan banyak kegagalan. Anda pasti sudah melihat betapa banyaknya restoran yang tutup sebelum menikmati masa-masa keuntungan. Mereka tutup karena menganggap bisnis restoran sebagai bisnis gampangan.

Bisnis restoran bukan sekedar menjajakan masakan yang nikmat. Bisnis ini melibatkan proses yang kompleks mulai dari rasa makanan, suasana, layanan, proses produksi, kontrol harga, penanganan keluar masuk barang, dan banyak hal lainnya yang membutuhkan perhatian khusus. Manajemen yang baik dituntut untuk diterapkan dalam bisnis ini. Bahkan manajemen modern paling baru, harus pula dijalankan menghadapi persaingan bisnis restoran yang sangat ketat.

Sejumlah alasan keliru untuk membuka bisnis restoran:
1. Punya resep makanan yang lezat.
2. Ditantang investor untuk bikin restoran
3. Punya hobi makan masakan enak bersama teman
4. Punya cara penyajian unik yang belum pernah dijalankan restoran manapun
5. Menawarkan harga makanan dan minuman yang lebih murah
6. Punya banyak teman yang bisa mendukung restoran
7. Ada teman yang kemampuannya biasa saja berhasil bisnis restoran. Kenapa saya tidak?
8. dll

Bila salah satunya menjadi alasan membuka bisnis restoran, lupakan untuk berhasil. Anda pasti akan mengalami kegagalan, karena hanya mengandalkan alasan-alasan tersebut. Sekali lagi perlu diingat, bisnis restoran tidak hanya melulu soal menu masakan yang super lezat!

*Yusuf Erlangga

0 komentar:

Posting Komentar

Photobucket
 

Followers

Wirausaha Keluarga Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template