Kamis, 01 April 2010

Prinsip 3B ala Sopir Taksi


Dalam suatu kesempatan, seorang Ustad bertanya kepada seorang sopir taksi yang selalu terlihat qona'ah dalam mencari nafkah di kesehariannya. Apa sih resep anda selalu terlihat tenang, senang, gembira dalam menjalani hidup ini khususnya sebagai sopir taksi? tanya sang Ustad. Usut punya usut, ternyata si sopir taksi itu mempunyai prinsip 3B dalam kesehariaanya sebagai sopir taksi.

B yang pertama adalah selalu BERSYUKUR saat ia pulang kerumah dan mendapatkan rezeki lebih dari target setoran harian.
Lalu B yang kedua adalah BERSYUKUR bilamana ia hanya mendapat rezeki yang pas-pasan untuk menutupi setoran harian.
Serta B yang ketiga teryata tetap BERSYUKUR bilamana ia harus pulang tanpa mendapat rezeki sama sekali bahkan harus menutup uang setoran harian.

Bersyukur yang pertama karena ia mendapat limpahan rezeki berlebih dari Allah, dan sewajarnya itu harus dilakukan setiap saat.
Bersyukur yang kedua karena ia dapat menutupi setoran harian sebagai kewajiban sebagai sopir taksi kepada perusahaan tanpa harus menombok atau merugi.
Bersyukur yang ketiga karena ia dapat pulang dengan selamat sampai dirumah walau tanpa harus membawa penghasilan, dimana disaat yang lain ada kemungkinan para sopir taksi yang tidak selamat karena kecelakaan ataupun menjadi korban kejahatan.

Subhanallah, ternyata prinsip 3B tersebut benar2 sederhana nih. Hanya Bersyukur, bersyukur, dan bersyukur. Dalam agama Islam sopir taksi itu benar2 telah qona'ah seperti kata Ustad diatas. Apa sih Qona'ah itu? Menurut sumber berikut disini

Qona’ah artinya ridlo dengan segala pemberian yang menjadi keputusan Allah, karenanya hidupnya sangat tenang dan damai. Menurut Al Ghazali, orang qona’ah adalah orang yang merasa kaya meskipun tidak kaya, dirinya merasa cukup dengan apa yang telah diberikan Allah kepadanya, ia tidak mau tergiur mati-matian mengejar sesuatu yang tidak bisa dibawa mati, ia menjadi merdeka karena ridlo (menerima apa adanya) segala keputusan Allah.
Dalam beberapa riwayat, Rasululloh bersabda “Bukanlah kekayaan itu lantaran banyak harta, tetapi kekayaan sebenarnya adalah kekayaan jiwa” ( Hr.Tabrani). Qona’ah itu adalah harta yang tak akan hilang dan simpanan yang tak akan lenyap ( Hr.Tabrani)

Sebagai bagian dalam sebuah keluarga, apakah kita sudah qona'ah menjalani hidup sebagai anak, ayah, ibu, suami, ataupun istri?
Sebagai bagian dalam sebuah kewirausahaan, apakah kita sudah qona'ah akan hasil2 yang telah kita dapat dalam membangun & menjalani sebuah usaha?
Semoga dengan adanya qona'ah dalam keseharian hidup kita, dapat menjadikan semangat hidup dalam menjalani kehidupan kita ini. Amin...

*Yusuf Erlangga

0 komentar:

Posting Komentar

Photobucket
 

Followers

Wirausaha Keluarga Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template