Jualan kita Alhamdulillah selalu rame setiap bulan Ramadhan dan saat Lebaran nanti. Tapi dibulan-bulan lainnya standar lahh. Kira-kira gimana ya biar tetap rame, yahh minimal gak bosen karena sepi order? Itulah pertanyaan dari bu Dewi pemilik toko kue dan coklat dalam sebuah pertemuan mastermind, yaitu pertemuan rutin dalam sebuah kelompok kecil yang isinya para pengusaha dan calon pengusaha yang sama-sama berkomitmen belajar dan maju bersama. Dan pertanyaan itu langsung ditanggapi oleh member lainnya di kelompok itu, dan saat itu giliran akang Yodhi Ahyad yg berbagi ilmunya.
Kang Yodhi yang menjalankan beberapa usaha serta seorang jurnalis ini memberi tips dengan menyarankan agar kita bisa meriview atau memperkirakan dibulan kapan aja usaha kita ramai? Dan akan terlihat juga bulan-bulan mana yang sepi. Disaat sepi itulah kita bisa isi dengan kegiatan lain. Masih pada kasus bu Dewi tadi, ia mencontohkan dengan mengadakan cooking class (pelatihan) bagi anak-anak TK saat liburan sekolah. Bisa juga mengikuti beberapa bazar atau pameran disaat musim sepi order tadi. Selain mengadakan kegiatan seperti tadi, waktu sepi itu bisa kita isi tuk saatnya menyebarkan brosur, memasukan proposal ke perusahaan-perusahaan. Selain melakukan kegiatan yang berhubungan langsung drengan pihak pelanggan, waktu-waktu sepi tadi bisa diisi dengan mengikuti kegiatan seminar/pelatihan bagi kita sebagai owner atau karyawan kita untuk meningkatkan skill sehingga usaha kita bisa semakin kuat.
Wahhh, brarti kegiatan-kegiatan tadi justru malah banyak mengeluarkan biaya dong? Ya, emang benar. Tapi biaya yang keluar itu justru akan kembali dikemudian hari. Dan semua itu sudah termasuk satu kesatuan dalam anggaran atau perencanaan yang perlu kita susun secara periodik. Masih menurut kang Yodhi yang memiliki usaha makanan, travel, kurir, dll ini, selain diatur secara tahunan, tips tadi juga bisa digunakan dalam waktu bulanan atau mingguan. Misalkan dalam waktu bulanan, waktu ramai saat di awal dan akhir bulan, brarti saat sepi dipertengahan bulan bisa kita isi tuk kegiatan-kegiatan tadi seperti menyebar brosur, dll.
Apapun jenis usahanya, tips itu tetap bisa digunakan lhooo. Tinggal kita sesuaikan deghh...
*Yusuf Erlangga
0 komentar:
Posting Komentar